Selamat datang

Selamat datang di blog saya :)"http://cahayaenim.blogspot.com"

Rabu, 02 Januari 2013

Mawar Putih untuk Adinda.Part 1


Suasana  riuh dan bising suara kenalpot dan klakson begitu terasa  sore itu di Terminal Amplas Medan. Sebenarnya keadaan seperti ini setiap hari di rasakan warga Kota Medan, namun tidak bagi Rio sebab sehari hari yang ia dengar adalah suara ayam suara burung dan suara kodok di lingkungan tempat tinggalnya wajar saja sebab ia adalah anak Desa di salah satu Provinsi Sumatera Utara tepatnya adalah desa Kerasaan Kabupaten Simalunggun.
Rio adalah salah satu penumpang di bus yang baru saja parkir di terminal Amplas itu. Rio Dewantoro adalah nama asli si pemuda itu, ia adalah pendatang baru ,ia datang dari kampung halamannya. Sambil meneteng Tas warna hitam pemuda itu pun turun dari bus yang dewarna Biru itu.

Mau kemana lae?

Taxi bang?

Becak mas?

Eta lae?

Ayo saya antar ketempat tujuan!

Suara-suara itu yang menemani sepanjang perjalanan Rio menuju tempat peristirahatan yang di sediakan pihak terminal.  Sesekali ia menjawab maaf saya ingin istirahat dulu, tak jarang juga ia hanya memberikan senyuman tanda penolakan para pemberi jasa angkutan di terminal itu. Jam  di terminal itu menunjukan angka 18:15. Rio masih saja duduk di bangku terminal , hanya air putih  dalam kemasan bekas air  mineral  yang ia bawa dari kampung air yang sengaja di siapkan oleh orang tuanya sudah cukup melepas hausnya dalam perjalanan memulai kehidupan baru untuk meraih cita-cita jauh dari keluarga tercinta.

Mau kemana bang ?ayo mari saya antar. Suara itu datang lagi di telingga pemuda itu

Maaf bang saya lagi nunggu saudara saya , karena dia akan menjemput saya di sini, maaf ya( sahut Rio lembut sambil senyum ).
Sudah hampir satu jam pemuda itu menunggu  saudaranya datang untuk menjemputnya. Meskipun dari raut wajahnya mengisyaratkan bahwa ia lelah dan harus istiraha dan tidur namun tetep saja ia memeksakan dirinya untuk tetep tidak tidur sebab ia takut akan ada orang-orang jahat yang akan mencuri barang-barang yang ia bawa dari kampung jikalau  ia sampai tertidur. Wajar saja jika prasangka buruk itu ada di pikirannya sebab ia adalah orang dari desa dan kehati-hatian itu sudah ia penggang sejak kecil.

Beberapa menit kemudian sepeda motor sport  itu tepat parkir di depan pemuda itu. Maaf abang telambat habis tadi macet kata abangda dari pemuda itu. Ternyata saudara yang dari tadi ditunggu-tunggu sudah datang.
Oh nggak apa-apa( jawab Rio )
 

  












                                                                     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar