Berbagi Sekampung
BLOG WONG KITO
Jumat, 10 Juni 2016
Rabu, 04 November 2015
KUASA TUHAN
Ada saat kita harus menagis ketika cobaan menggilas senyum kita diwaktu suka, terkadang otak berpikir praktis selalu menyalahkan Tuhan, kenapa Engkau tidak adil atas hidup ku, kenapa sekejap ini engkau kirim suka, tawa, senyum kemudian engkau ambil lagi entah kemana Engkau akan bawa semua itu dari ku. Tidakkah Engkau igin aku tersenyum terlalu lama....
Itu lah bahasa yang keluar diotak ku pukul dua dini hari ketika mataku tak mampu terpejam sekitar satu tahun yg lalu, yang tidak akan mungkin mudah terlupakan semudah melupakan mantan kekasih.
Seiring berjalannya waktu semua cobaan itu berlahan menyingsing di kehidupan ku, layaknya mentari yang terbenam, Dan semua itu semakin mendewasakan pikiran ku yang dangkal akan cinta Tuhan, bahwa Tuhan itu maha cinta bahwa Ia menciptakan cobaan akan selau ada solusi, sebagai manusia lemah cukup minta kecerdasan untuk menyelesikan setiap cobaan.
Itu lah bahasa yang keluar diotak ku pukul dua dini hari ketika mataku tak mampu terpejam sekitar satu tahun yg lalu, yang tidak akan mungkin mudah terlupakan semudah melupakan mantan kekasih.
Seiring berjalannya waktu semua cobaan itu berlahan menyingsing di kehidupan ku, layaknya mentari yang terbenam, Dan semua itu semakin mendewasakan pikiran ku yang dangkal akan cinta Tuhan, bahwa Tuhan itu maha cinta bahwa Ia menciptakan cobaan akan selau ada solusi, sebagai manusia lemah cukup minta kecerdasan untuk menyelesikan setiap cobaan.
Sabtu, 05 Januari 2013
Senyum Gadis anggun di Lensa senja
Gubuk tua di sudut Desa
itu adalah tempat biasa ku habiskan waktu ketika Ba’da Ashar, hal yang
mendasar mengapa aku lebih memilih tempat itu ketimbang tempat keramaian
seperti yang sahabbat-ku yang lainnya
lakukan, Tidak lain adalah karena pemandangannya yang hijau, angin yang semilir
menghapus penat ku kala seharian
mengkabiskan waktu di tempat kerja, ia berada di tangah-tengah hamparan
padi yang menghijau. Belum lagi Gemercik air di sawah menghipnotisku membawa rasa
syukurku kepada yang Esa, tentang ke agungan Nya menciptakan pemandangan yang
begitu indah ini, indahnya laksana lukisan di atas kanvas dengan belaian
kuas-kuas para pelukis jalanan, yang penuh kecermatan sentuhan ke indahan.
Namun hari ini hati ku bergemuruh sebab ku lihat di ujung
sana tepatnya di atas bukit barisan yang menghijau itu ada sepercik kabut hitam
memberitanda akan turun hujan hari ini, tak perlu waktu yang lama kabut itu telah sampai di atas gubuk yang ku
singgahi, hembusan angin kencang itu yang membawanya datang di atas ku. Benar
saja tetesan air itu mulai terdengar di atas gubuk ku, petir mulai menampakkan
kilatannya , rasa dingin mulai menyelimuti tubuh ku, aku mulai kaku tatkala
ujan semakin deras belum lagi suara
Guntur seakan mengoyak jantung ku
sebab suaranya bagikan suara letusan bom. Ya Tuhan lihat lah hamba mu di sini
sendiri menyaksikan kehebatan Engkau meciptakan suara Guntur ini dan kilatan
petir itu, aku merasa takut menerimanya beri aku perlindungan Tuhan (do’a ku
dalam hati ).
Selang beberapa menit hujan pun mulai mereda , meskipun awan
masih menghitam,dan semakin lama
hujannya semakin habis. Tapi aku masih
merasa ragu kalau hujan akan benar-benar berhenti sebab lukisan awan hitam itu
belum juga beranjak pergi di singgasana langit. Angin mulai berarak memaksa
awan hitam pergi, akhirnya langit biru
mulai terlihat dan sinaran mentari pun mulai menghangatkan tubuh ku.
Ada hal yang menarik hari ini tak seperti biasanya tak
seperti hari-hari yang lain setelah hujan reda ketika aku mengunjungi tampat
ini. Lihat lah di sana ada lembayung warna-warni yang begitu indah ia adalah
PELANGI itu lah yang membuat hari ini begitu berbeda. Lebih menerik lagi ketika
ada bayangan Gadis anggun dengan senyumnya yang khas sela-sela Pelangi itu. Senyuman indah itu
adalah milik seorang Gadis anggun
yang selalu datang dalam mimpi
malam ku. Gadis itu adalah seorang Mahasiswi semester Enam (VI) di salah satu
Perguruan Tinggi. Yang ada Dikota Medan.
Suasana keindahan hari ini berakhir ketika suara katak mulai
berbunyi dan suara janggkrik mulai berbisik di telinga ku, Dan kulihat mentari
mulai menghilang di balik bukit barisan, memberikan tanda senja telah berlalau
dan malam akan hadir mengantikan siang.
Meskipun begitu aku masih belum ingin beranjak pergi meninggalkan gubuk itu,aku
ingin menghabiskan waktu di sini hingga malam tiba.
Lalu ku bakar rokok
yang ada di saku celana ku. Berlahan ku nikmati racikan tembakau made in usa
itu.
Jumat, 04 Januari 2013
Kalkulator
Ini cerita si om-om dengan selingkuhan nya sebut saja Mawar(
nama samara sob )
Om : met siang honey (sapa si om-om lewat SMS)
Mawar : s14n9 ju94 h0n3y :)
Om : btw honey udah makan siang?
Mawar : bL0m , 3m4n6 k3n4p4 h0n3y,k4mu m4u b3Liin 4ku y4 :)
Om : hehehe nggak sih Mas Cuma mau ngingatin aja jgn lupa
makan siang , ntr kmu skit lho Mas juga yg repot :)
Mawar : 111hhhhh , kmu b154 4j4 :)
Om : oya Mas mau tanya kamu SMSan pake KALKULATOR ya
Mawar : #$@*&^)?<>:”{}?>”:>
Sohib koq nggak ketawa
,. Nggak lucu ya??
Rabu, 02 Januari 2013
Mawar Putih untuk Adinda.Part 1
Suasana riuh dan
bising suara kenalpot dan klakson begitu terasa sore itu di Terminal Amplas Medan. Sebenarnya
keadaan seperti ini setiap hari di rasakan warga Kota Medan, namun tidak bagi
Rio sebab sehari hari yang ia dengar adalah suara ayam suara burung dan suara
kodok di lingkungan tempat tinggalnya wajar saja sebab ia adalah anak Desa di
salah satu Provinsi Sumatera Utara tepatnya adalah desa Kerasaan Kabupaten
Simalunggun.
Rio adalah salah satu penumpang di bus yang baru saja parkir
di terminal Amplas itu. Rio Dewantoro adalah nama asli si pemuda itu, ia adalah
pendatang baru ,ia datang dari kampung halamannya. Sambil meneteng Tas warna
hitam pemuda itu pun turun dari bus yang dewarna Biru itu.
Mau kemana lae?
Taxi bang?
Becak mas?
Eta lae?
Ayo saya antar ketempat tujuan!
Suara-suara itu yang menemani sepanjang perjalanan Rio
menuju tempat peristirahatan yang di sediakan pihak terminal. Sesekali ia menjawab maaf saya ingin
istirahat dulu, tak jarang juga ia hanya memberikan senyuman tanda penolakan
para pemberi jasa angkutan di terminal itu. Jam di terminal itu menunjukan angka 18:15. Rio
masih saja duduk di bangku terminal , hanya air putih dalam kemasan bekas air mineral yang ia bawa dari kampung air yang sengaja di
siapkan oleh orang tuanya sudah cukup melepas hausnya dalam perjalanan memulai
kehidupan baru untuk meraih cita-cita jauh dari keluarga tercinta.
Mau kemana bang ?ayo mari saya antar. Suara itu datang lagi di telingga pemuda itu
Maaf bang saya lagi nunggu saudara saya , karena dia akan menjemput saya di sini, maaf ya( sahut Rio lembut sambil senyum ).
Sudah hampir satu jam pemuda itu menunggu saudaranya datang untuk menjemputnya. Meskipun
dari raut wajahnya mengisyaratkan bahwa ia lelah dan harus istiraha dan tidur
namun tetep saja ia memeksakan dirinya untuk tetep tidak tidur sebab ia takut
akan ada orang-orang jahat yang akan mencuri barang-barang yang ia bawa dari
kampung jikalau ia sampai tertidur. Wajar
saja jika prasangka buruk itu ada di pikirannya sebab ia adalah orang dari desa
dan kehati-hatian itu sudah ia penggang sejak kecil.
Beberapa menit kemudian sepeda motor sport itu tepat parkir di depan pemuda itu. Maaf abang telambat habis tadi macet kata abangda dari pemuda itu. Ternyata saudara yang dari tadi ditunggu-tunggu sudah datang.
Oh nggak apa-apa(
jawab Rio )
MENEPIS PASIR PUTIH
MENEPIS
PASIR PUTIH
Di sebuah
kampung di pinggir pantai. Ada tiga orang shabat sebut saja nama mereka Ali, Lukman dan Anto.
Pada
suatu hari mereka berjalan – jalan di sebuah Pantai pasir putih yang tidak jauh
dari tempat tinggal mereka. Di bawah matahari yang terik itu mereka aysik
berlari-lari menikmati indahnya pemandangan pantai, dan halusnya belaian pasir
putih. Mereka pun bercanda sesekali
melempar pasir satu sama lain. Tiba-tiba tanpa sengaja salah satu dari teman mereka yaitu si Ali menginjak
sebuah botol .Dan botol itu hampir menyerupai
Kendi.
Ali :
cuy.,.kesinilah , lihat ni ( sembari menunjukkan benda tersebut ) Aku baru
dapat beda ini , kerenkan cuy kayak yang di cerita Seribu Satu Malam itu.
*Anto dan
Lukman pun menghampiri*
Anto :
iya ya bro keren , bagus ya bro.
Lukman :
Wow( sahut Lukman ) tapi banyak pasirnya bro coba di bersihkan biar keliahtan
tambah cantik, jangan-jangan di dalam ada jinnya cuy( canda Lukman ).
Si Ali
pun mencoba mebersihkan dengan menggosok-gosokkan ke baju.
Benar saja
apa yang di duga Lukman kalau di dalam benda itu ada jinnya,. Kontan saja jin
yang di dalam botol itu langsung kluar..
HAHAHAHAHHAAA
( suara ketawa si jin )
Sontak saja
meraka bertiga terkejut sambil melongo melihat si jin yang bertubuh besar,
tinggi tersebut
Bussyeeeetttttttttttttttttttt
besar sekali( kata mereka )
Cuy!!! ini
jin atau boto ijo, jin kok warnanya ijo, biasanya jin-jin itu kan ada belangkon di kepala seperti yang di
Tivi-tivi itu tapi ini kok beda. “Gumam mereka”
harus cepat-cepat lari dari sini kita sebelum
kita jadi santapannnya. Ayo !!!siap – siap pasang kuda-kuda , satu dua
tiiiiiiiiiiiiiiiigaaaaaaaa kabuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrr.
HAHAHHAHAHAHAHA
tunggu anak muda.!! kalian mau kemana
HAHAHAHAHAHA kenapa kalian kabur saya tidak akan memakan kalian karena tubuh
kalian terlalu banyak dosanya tidak mungkin akan saya makan , nanti berat badan
saya jadi bertambah karena dosa-dosa kalian lagi pula saat ini saya sedang diet
HAHAHHAAA,. Jangan takut justru saya ingin berterima kasih sama kalian, karena
telah mengeluarkan aku dari sini . Untuk itu saya akan beri kalian permintaan .
Wahhhh si
jinnya baik juga ternyata bro, ngasih
kita permintaan,harus kita manpaatin , jangan di sia-siakan kesempatan tidak
akan datang kedua kali ( kata si Anto ).
Iya bro
kesmpatan kita nih( sahut si Ali ).
Ah ,,aku
gak ikutlah masa jin warnanya ijo mana mungkin dia bisa mengabulkan pemintaan
kita,lihat Mukanya saja Kusut banget, Kelihatan Bodohnya.( Kata Lukman sembari
ingin bergegas meninggalkan kedua temannya ).
Tunggu
dulu bro, gimana kalo kita coba dulu siapa tahu emang beneran( kata si Anto dan
Lukman ) meyakinkan Ali.
Oke lah
kita coba, jika itu permintaan kalian.
HHHHAAAAAAAHAAAA
bagaimana anak muda katakan apa yang kalian inginkan!!!( seruan si jin ).
Mulai mereka
satu – satu mengutarakan permintaan mereka.
Ali :
jin saya minta kirim saya ke salah satu goa, dan berikan saya perempuan cantik
yang ada di dunia ini kunci rapat-rapat dan biarkan saya di sana selama sepuluh
tahun. Selanjutnya
Anto :
jin kirim saya ke salah satu goa dan kirimkan semua minuman yang termahal di
setiap Negara di dunia ini,kunci lah parat-t-rapat dan biarkan saya di sana
selama sepuluh tahun.
Kemudian
giliran si Lukman.
Lukman :
kalau saya jin ijo, kirim saya kesalah satu goa kunci lah rapat-rapat dan biarkan
saya di sana selama sepuluh tahun dan jangan lupa kirimkan semua jenis rokok
termahal dan terenak yang ada di dunia ini.
Hanya sekejap
saja mereka menghilang masuk kedalam goa masing-masing sesuai permintaan anak muda
tersebut.
_________________________________*******_________________________________________
Hari demi
hari , telah kulewati namun diri mu selalu di hariku.,”eeitttttttttttttttsssssssssss
koq jadi ngaco gini Sob ehheheheh”. Sekarang kembali fokos ke Cerita sob.
Hari demi
hari tahun demi tahun berlalu, sampailah hitungan ke sepuluh tahun keberadaan
mereka di dalam gua seperti yang mereka pinta kepada jin ijo.
Sore itu
si jin kerkejut mendengar alarm yang ada di kamarnya, hampir saja si jin
ketiduran ( maklum tadi malam si jin dapet giliran jaga malam di pos ronda sob :)). Si jin sama juga dengan manusia butuh istirahat,
butuh tidur hehehehe
Tanpa pikir
panjang si jin bergegas meninggalkan apartement tempat ia menginap , Dengan
mengendarai Ferrari Warna merahnya , ia genjot gas nya sampai Full sebab takut
terlambat di tempat tujuan.
Setibanya
di depan goa, si jin mulai membuka goa pertama yang milik si Ali, Nampak si ali
kelihatan kurus tak berdaya sebab selama
sepuluh tahun ia memuaskan nafsunya dengan perempuan-perempuan cantik di dalam
goa itu. Dan akhirnya Ali pun mati.
Selanjutnya
Jin membuka
pintu ke dua yang di huni Anto, sama seperti Ali, si Anto pun kelihatan kurus
karena mabuk-mabukan dengan minuman yang ia pesan. Sama dengan Ali selang beberapa menit Anto pun terkapar dan mati.
Kemudian
Goa terakhir
jin membuka kembali pintu goa yang di tempati
si Lukman, Si jin malahan terkejut melihat Lukman Nampak sehat, bugar berbeda
dengan kedua sahabatnya.
Tanpa
pikir panjang Lukman langsung mengghampiri si jin kemudian Menampar nya PLAKKKKKK PLAKKKKKKKKK. Dan berkata, Dasar jin
iprit,jin bodoh ,Tololll KOREKAPI NYA
MANA !!!!!!!!!
TAMAT
NB :
Cerita ini hanya lah fiktif belaka, mohon maaf Bila ada kesamaan Nama, Tempat, Cerita semua
hanya Kebetulan semata.
Langganan:
Postingan (Atom)